Jumlah Pengunjung

Cari Blog Ini

Daftar Client

Daftar Client PT. Mechatronic Mitra Solusi PT. Eagle Indo Pharma PT. Mighty IndoKarlo (ASTRA Group Corporate) PT. Tomada Jaya Perfect...

Daftar Client

Daftar Client PT. Mechatronic Mitra Solusi

  1. PT. Eagle Indo Pharma
  2. PT. Mighty IndoKarlo (ASTRA Group Corporate)
  3. PT. Tomada Jaya Perfect
  4. PT. Embossed Mas
  5. PT. Genus Mandalasakti (MMS)
  6. PT. Rinnai Indonesia
  7. PT. Source Graha Sejahtera
  8. PT. Yasulor Indonesia / Loreal PT-ltd
  9. PT. APM Fleet Autopart
  10. PT. Firna Glass
  11. PT. Five Attempts At Palopo Plywood
  12. PT. Yasunli Timeless Plastic Main
  13. PT. Millennium
  14. PT. Loyal Manggala Pratama Abadi
  15. PT. YKK
  16. PT. Supra Bakti Standalone
  17. PT. Makmur Sentosa Nature
  18. PT. REDGE Attack
  19. PT. Redikon Indonesia
  20. PT. Cosmos
  21. PT. Asahimas
  22. PT. Rays Alum Means
  23. PT. Ayus Molek
  24. CV. EXCELCON
  25. PT. United Can
  26. PT. Amcor Flexible Indonesia
  27. PT. Lotte Packging
  28. PT. Mushashi
  29. PT. Andalan Pulp and Paper. Riau
  30. PT. GAJAH TUNGGAL Tbk
  31. PT. INOAC POLYTECHNO INDONESIA
Adapun untuk lebih detail mengenai project-project yang pernah kami kerjakan dapat dilihat pada website dibawah ini :

- Hallo sahabat Jual Panel Listrik Tangerang, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Distributor jual beli Panel Listrik 3 Phase, Artikel harga panel distribusi listrik, Artikel harga panel listrik 40 x 60, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Daftar Client
link : Daftar Client

Baca juga


Daftar Client PT. Mechatronic Mitra Solusi

  1. PT. Eagle Indo Pharma
  2. PT. Mighty IndoKarlo (ASTRA Group Corporate)
  3. PT. Tomada Jaya Perfect
  4. PT. Embossed Mas
  5. PT. Genus Mandalasakti (MMS)
  6. PT. Rinnai Indonesia
  7. PT. Source Graha Sejahtera
  8. PT. Yasulor Indonesia / Loreal PT-ltd
  9. PT. APM Fleet Autopart
  10. PT. Firna Glass
  11. PT. Five Attempts At Palopo Plywood
  12. PT. Yasunli Timeless Plastic Main
  13. PT. Millennium
  14. PT. Loyal Manggala Pratama Abadi
  15. PT. YKK
  16. PT. Supra Bakti Standalone
  17. PT. Makmur Sentosa Nature
  18. PT. REDGE Attack
  19. PT. Redikon Indonesia
  20. PT. Cosmos
  21. PT. Asahimas
  22. PT. Rays Alum Means
  23. PT. Ayus Molek
  24. CV. EXCELCON
  25. PT. United Can
  26. PT. Amcor Flexible Indonesia
  27. PT. Lotte Packging
  28. PT. Mushashi
  29. PT. Andalan Pulp and Paper. Riau
  30. PT. GAJAH TUNGGAL Tbk
  31. PT. INOAC POLYTECHNO INDONESIA
Adapun untuk lebih detail mengenai project-project yang pernah kami kerjakan dapat dilihat pada website dibawah ini :

Mengenal Fungsi Dan Komponen Panel Listrik

Mengenal Fungsi Dan Komponen Panel Listrik

Panel Listrik – Electrical switchboard atau lebih kita kenal dgn panel listrik terbentuk berdasarkan susunan komponen listrik yg sengaja disusun dalam sebuah papan control, sehingga dapat memudahkan penggunaanya.

Tuk lebih mengenal fungsi dari panel listrik kita telebih dahulu mengenal komponen- komponen  panel listrik dan harus memahami  fungsi dari bagian-bagaian listrik itu sendiri
Berikut beberapa komponen panel listrik beserta fungsinya yang perlu anda ketahui:


MCB,  yg singkatan dari ( Miniature Circuit Board) merupakan komponen panel listrik yang berfungsi sebagai switch pembatas arus akibat dari kenaikan daya /tegangan yg melebihi batas dan atau hubung singkat. Komponen panel listrik ini biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dgn kurang dari 100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole.



MCCB, MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Circuit Breaker pembatas arus apabila terdapat arus beban yg melebihi batas-batasnya. MCCB ini dipakai hampir sama dgn MCB tetapi dgn batas arus beban yg lebih besar dari 100 Ampere sampai dgn 1600 Ampere.

GFCI/ RCCB/ ELCB, Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker yg bereaksi lebih cepat dari MCB. Komponen panel listrik ini akan memantau listrik lebih rinci dan jika terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian.

Grounding, Grounding pada instalasi dan komponen panel listrik ini berfungsi sebagai pengaman listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikan

Warna kabel. Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. Tuk Indonesia, warna kabel listrik ditentukan menurut standard SNI atau standatd IEC:
a. warna merah, kuning, hitam berfungsi untuk fase
b. warna biru muda (biru laut) berfungsi untuk netral
c. warna kuning -hijau berfungsi untuk ground


CT, CT merupakan  suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel .

Surge Arrest, peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan listrik yg berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari penambahan energi potensial





Panel Distribusi Listrik
Definisi Panel Distribusi Listrik
Panel ditribusi listrik adalah tempat menyalurkan energi listrik dari panel daya atau sumber listrik ke beban baik untuk instalasi tenaga maupun instalasi penerangan.
Persyaratan panel ditribusi listrik sesuai dengan PUIL yaitu :
a) Semua penghantar/ kabel harus disusun rapi
b) Semua komponen harus dipasang rapi
c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindungi
d) Semua komponen sudah terpasang kuat
e) Jika terjadi gangguan tidak meluas
f) Mudah diperluas / dikembangkan jika diperlukan

g) Mempunyai keandalan yang tinggi


Gambar Diagram Panel Distribusi Listrik
- Hallo sahabat Jual Panel Listrik Tangerang, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Box Panel Listrik Murah Tangerang, Artikel Cari Box Panel Listrik Tangerang, Artikel Distributor Box Panel Listrik 3 Phase Tangerang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengenal Fungsi Dan Komponen Panel Listrik
link : Mengenal Fungsi Dan Komponen Panel Listrik

Baca juga


Mengenal Fungsi Dan Komponen Panel Listrik

Panel Listrik – Electrical switchboard atau lebih kita kenal dgn panel listrik terbentuk berdasarkan susunan komponen listrik yg sengaja disusun dalam sebuah papan control, sehingga dapat memudahkan penggunaanya.

Tuk lebih mengenal fungsi dari panel listrik kita telebih dahulu mengenal komponen- komponen  panel listrik dan harus memahami  fungsi dari bagian-bagaian listrik itu sendiri
Berikut beberapa komponen panel listrik beserta fungsinya yang perlu anda ketahui:


MCB,  yg singkatan dari ( Miniature Circuit Board) merupakan komponen panel listrik yang berfungsi sebagai switch pembatas arus akibat dari kenaikan daya /tegangan yg melebihi batas dan atau hubung singkat. Komponen panel listrik ini biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dgn kurang dari 100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu output), ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole.



MCCB, MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker. Circuit Breaker pembatas arus apabila terdapat arus beban yg melebihi batas-batasnya. MCCB ini dipakai hampir sama dgn MCB tetapi dgn batas arus beban yg lebih besar dari 100 Ampere sampai dgn 1600 Ampere.

GFCI/ RCCB/ ELCB, Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit Breaker yg bereaksi lebih cepat dari MCB. Komponen panel listrik ini akan memantau listrik lebih rinci dan jika terdapat short atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian.

Grounding, Grounding pada instalasi dan komponen panel listrik ini berfungsi sebagai pengaman listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai orang. Dgn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar atau yg tak berfungsi akan dibumikan

Warna kabel. Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. Tuk Indonesia, warna kabel listrik ditentukan menurut standard SNI atau standatd IEC:
a. warna merah, kuning, hitam berfungsi untuk fase
b. warna biru muda (biru laut) berfungsi untuk netral
c. warna kuning -hijau berfungsi untuk ground


CT, CT merupakan  suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan pada box panel .

Surge Arrest, peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari kejutan listrik yg berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari penambahan energi potensial





Panel Distribusi Listrik
Definisi Panel Distribusi Listrik
Panel ditribusi listrik adalah tempat menyalurkan energi listrik dari panel daya atau sumber listrik ke beban baik untuk instalasi tenaga maupun instalasi penerangan.
Persyaratan panel ditribusi listrik sesuai dengan PUIL yaitu :
a) Semua penghantar/ kabel harus disusun rapi
b) Semua komponen harus dipasang rapi
c) Semua bagian yang bertegangan harus terlindungi
d) Semua komponen sudah terpasang kuat
e) Jika terjadi gangguan tidak meluas
f) Mudah diperluas / dikembangkan jika diperlukan

g) Mempunyai keandalan yang tinggi


Gambar Diagram Panel Distribusi Listrik

[TIPS] Bagaimana Cara Merakit Instalasi Listrik 3 Phase Untuk Pemula

Setelah usai membahas tentang instalasi listrik satu phase kali ini kita akan merambah perlahan ke instalasi listrik 3 phase, artikel ini akan menjelaskan cara memasang instalasi listrik 3 phase dan cara instalasi listrik 3 phase ke 1 phase. Prinsip dasar instalasi penerangan listrik 3 phase tidak memiliki perbedaan dengan instalasi listrik satu phase, tanda kutip "untuk istalasi penerangan". karena ini hanya membahas tentang dasar-dasar instalasi listrik 3 phase saja maka saya tidak menjelaskan rumus-rumus system listrik 3 phase di sini.

Untuk level instalasi kita hanya perlu memahami cara menjadikan listrik 3 phase ke 1 phase, saya telah menggambar wiring diagram panel listrik 3 phase yang dapat membantu electrical pemula memahami dasar-dasar panel listrik 3 phase mari kita simak gambar berikut ini.
Instalasi Listrik 3 Phase Untuk Pemula
Instalasi Listrik 3 Phase Untuk Pemula
Pada bagian paling bawah diagram panel listrik 3 phase diatas saya menggunakan switch 40 amper sebagai switch utama instalasi listrik 1 phase nya. besar ampere harus nya di sesuaikan dengan kebutuhan penerangan gambar tersebut hanya sebagai contoh saja. saya fikir pada step ini masalah penerangan dari 3 phase ke 1 phase sudah kelar hanya tinggal mengaplikasikan nya saja (Instalasi listrik satu phase).

Next step mengenai RSTN panel listrik 3 phase, pada gambar panel sederhana tersebut RSTN sudah di bagi masing masing menjadi 4 line (jalur) dan siap di aplikasikan ke 4 rungan misalnya pada gedung industri kecil. ini di sebut dengan instalasi panel to panel (panel ke panel).

Panel 3 phase ini masih dasar dasar nya saja, namun sudah siap untuk mendistribusikan arus listrik kemana saja sesuai yang di butuhkan, jika ingin memasang kabel power motor 3 phase misalnya, maka hanya tinggal menarik kabel RSTN masing masing 1 line ke posisi motor tersebut. sedangkan untuk panel control atau membuat stater motor 3 phase itu sendiri mungkin dapat mempelajari nya pada pembahasan yang lain. setelah mengetahui dasar-dasar intalasi listrik 3 phase ini maka akan semakin mudah mempelajari level selanjutnya.
- Hallo sahabat Jual Panel Listrik Tangerang, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel harga box panel listrik jakarta, Artikel harga panel distribusi listrik, Artikel harga panel listrik hanger, Artikel jual beli Cari Box Panel Listrik Murah Tangerang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : [TIPS] Bagaimana Cara Merakit Instalasi Listrik 3 Phase Untuk Pemula
link : [TIPS] Bagaimana Cara Merakit Instalasi Listrik 3 Phase Untuk Pemula

Baca juga


Setelah usai membahas tentang instalasi listrik satu phase kali ini kita akan merambah perlahan ke instalasi listrik 3 phase, artikel ini akan menjelaskan cara memasang instalasi listrik 3 phase dan cara instalasi listrik 3 phase ke 1 phase. Prinsip dasar instalasi penerangan listrik 3 phase tidak memiliki perbedaan dengan instalasi listrik satu phase, tanda kutip "untuk istalasi penerangan". karena ini hanya membahas tentang dasar-dasar instalasi listrik 3 phase saja maka saya tidak menjelaskan rumus-rumus system listrik 3 phase di sini.


Untuk level instalasi kita hanya perlu memahami cara menjadikan listrik 3 phase ke 1 phase, saya telah menggambar wiring diagram panel listrik 3 phase yang dapat membantu electrical pemula memahami dasar-dasar panel listrik 3 phase mari kita simak gambar berikut ini.
Instalasi Listrik 3 Phase Untuk Pemula
Instalasi Listrik 3 Phase Untuk Pemula
Pada bagian paling bawah diagram panel listrik 3 phase diatas saya menggunakan switch 40 amper sebagai switch utama instalasi listrik 1 phase nya. besar ampere harus nya di sesuaikan dengan kebutuhan penerangan gambar tersebut hanya sebagai contoh saja. saya fikir pada step ini masalah penerangan dari 3 phase ke 1 phase sudah kelar hanya tinggal mengaplikasikan nya saja (Instalasi listrik satu phase).

Next step mengenai RSTN panel listrik 3 phase, pada gambar panel sederhana tersebut RSTN sudah di bagi masing masing menjadi 4 line (jalur) dan siap di aplikasikan ke 4 rungan misalnya pada gedung industri kecil. ini di sebut dengan instalasi panel to panel (panel ke panel).

Panel 3 phase ini masih dasar dasar nya saja, namun sudah siap untuk mendistribusikan arus listrik kemana saja sesuai yang di butuhkan, jika ingin memasang kabel power motor 3 phase misalnya, maka hanya tinggal menarik kabel RSTN masing masing 1 line ke posisi motor tersebut. sedangkan untuk panel control atau membuat stater motor 3 phase itu sendiri mungkin dapat mempelajari nya pada pembahasan yang lain. setelah mengetahui dasar-dasar intalasi listrik 3 phase ini maka akan semakin mudah mempelajari level selanjutnya.

Mengenal Panel listrik dan Komponen-komponen di dalamnya

Mengenal Panel listrik dan berbagai Komponen atau peralatan listrik yang terdapat didalamnya.

Panel listrik adalah suatu wadah yang berbentuk persegi sebagai tempat terpasangnya berbagai komponen atau peralatan listrik.

Panel listrik tersedia dalam berbagai ukuran, bahan, model dan spesifikasi lainnya. dilengkapi dengan pintu di bagian depan yang dapat dibuka-tutup serta dapat dikunci, Memiliki bentuk persegi dan tertutup dari segala sisi agar terlindungi dari masuknya benda-benda lain dari luar.

Panel listrik memiliki berbagai fungsi masing-masing sesuai dengan keperluannya, begitu juga dengan Komponen peralatan listrik yang ada didalamnya.
berbagai Komponen yang ada didalam Panel Listrik
PANEL-LISTRIK

Panel Listrik dan Komponen di dalamnya

Apa saja Komponen yang ada di dalam Panel Listrik?

Komponen peralatan listrik yang biasanya terdapat di dalam sebuah Panel listrik, antara lain:

Mengenal berbagai komponen yang ada didalam panel listrik
Komponen-Komponen Panel Listrik

ACB (Air Circuit Breaker)
ACB adalah singkatan dari Air Circuit Breaker, yang jika diartikan sama dengan Pemutus rangkaian listrik dengan memanfaatkan Udara untuk meredam busur api.

ACB berfungsi sebagai Penghubung / pemutus yang dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis.

ACB adalah sebuah komponen utama di dalam sebuah Panel listrik, dan biasanya ACB ada pada Panel distribusi utama atau Main distribution Panel (MDP), dan umumnya digunakan untuk pemutus Rangkaian listrik yang memiliki nilai arus yang cukup besar.
MDP (Main Distribution Panel)
Selain dapat dioperasikan secara Manual, yaitu dengan menekan Tombol Open/Close pada ACB.
ACB juga dapat berfungsi sebagai pengaman dengan memutuskan Rangkaian saat terjadi Over current (Arus lebih), Short Circuit.
UVT (Under Voltage Trip)
Selain itu pada ACB biasa dilengkapi dengan UVT (Under Voltage Trip) yang berfungsi jika tegangan yang masuk rendah/tidak ada tegangan, maka ACB akan terputus secara otomatis.

MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
MCCB adalah singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker (Pemutus rangkaian yang berbentuk persegi / kotak).
MCCB terkadang diartikan sebagai singkatan dari Molded Case Circuit Breaker, Meski berbeda namun Moulded dan Moldedmemiliki pengertian yang sama.
MCCB biasanya digunakan untuk sumber listrik bertegangan 0-1000V.

MCCB berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian listrik secara manual.

MCCB juga berfungsi sebagi pengaman saat terjadi arus lebih (Over current) maupun Hubungan singkat (Short Circuit).

Selain itu MCCB juga bisa dilengkapi dengan UVT (Under Voltage Trip) yang berfungsi jika tegangan yang masuk rendah/tidak ada tegangan, maka MCCB akan terputus secara otomatis.

Pada prinsipnya fungsi MCCB dan ACB adalah sama, hanya berbeda pada sistem kerjanya, dan ACB biasa memiliki kemampuan pemutus arus dengan nilai arus maksimal yang lebih tinggi.
MCC (Motor Control Centre)
MCCB dapat dijumpai pada panel MDP (Main Distribution Panel), Panel MCC (Motor Control Centre) dan pada Panel LCC (Ligthing Control Center).
LCC (Lighting Control Centre)


MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB Miniature Circuit Breaker (Pemutus rangkaian yang berbentuk kecil).
Cara menentukan ukuran MCB yang benar

MCB memiliki fungsi yang sama dengan MCCB yaitu untuk memutuskan/menghubungkan rangkaian listrik.

MCB juga berfungsi sebagai pengaman saat terjadi arus lebih maupun Short circuit (Hubungan singkat).

Namun, MCB tidak dapat dilengkapi dengan UVT (Under Voltage Trip), dan MCB hanya digunakan untuk Arus listrik kecil (<100Amp).

MCB dapat dijumpai pada panel MDP (Main Distribution Panel), Panel MCC (Motor Control Centre) dan pada Panel LCC (Ligthing Control Center).

MCB pada panel listrik umumnya digunakan hanya untuk pengaman rangkaian control, lampu-lampu, dan instrumen alat ukur.


Pilot Lamp
Pilot lamp pada panel listrik biasanya berfungsi sebagai lampu tanda fase R-S-T, lampu indikasi Run-Stop pada panel MCC (Motor Control Centre), dan untuk lampu tanda lainnya.

Pilot Lamp memiliki berbagai warna, seperti Merah, kuning, Hijau, Biru.

Pilot Lamp memiliki tegangan kerja yang beragam, ada yang 220Volt, 24Vdc, 12Vdc.


Push Button
Push button atau disebut juga dengan Tombol.

Komponen Push Button terdiri atas 2 jenis sesuai dengan kegunaannya. yaitu:
  • Push Button On (Run)
Berwarna hijau dengan sistem NO (Normally Open)
  • Push Button Off (Stop)
Berwarna Merah dengan sistem NC (Normally Close).


Amperemeter
Panel listrik juga biasanya dilengkapi dengan komponen alat ukur, salah satunya adalah Ampere meter.

Ampere meter pada panel berfungsi sebagai alat ukur arus listrik dan biasanya terhubung dengan sensor arus yang disebut dengan CT (Current Transformator).


CT (Current Transformator)
CT (Current Transformator) berfungsi untuk mengukur arus yang melewatinya, kemudian mengirimkan nilai arus tersebut ke Ampere meter.


Volt meter
Salah satu komponen alat ukur yang juga terdapat pada panel listrik adalah Voltmeter.

Sesuai dengan namanya, voltmeter berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik.

Berbeda dengan Amperemeter yang harus menggunakan CT agar dapat mengukur arus listrik, Voltmeter dapat mengukur tegangan langsung dari sumber listriknya.


Magnetic Contactor
Magnetic contactor adalah salah satu komponen utama pada panel listrik.

Magnetic Contactor berfungsi sebagai penghubung atau pemutus rangkaian dengan prinsip kerja induksi magnetik.

Magnetic contactor paling banyak dijumpai pada panel MCC (Motor Control Centre).

Pada panel MCC, terdapat berbagai rangkaian motor starting seperti rangkaian DOL, rangkaian Star-Delta, Rangakaian Auto Transformer, dan lainnya, dan semua rangkaian tersebut menggunakan Magnetic Contactor.
Berbagai sistem Motor Starter & rangkaian wiring diagram


Thermal Overload Relay (TOR).
Thermal Overload Relay berfungsi sebagai pengaman elektromotor pada panel MCC (Motor Control Centre).

Therma Overload Relay bekerja memutuskan rangkaian saat terjadi arus lebih pada Elektro motor, prinsip kerja Thermal Overload Relay menggunakan bahan Bimetal yang akan melengkung saat suhunya meningkat (Thermal).


Komponen Panel Lainnya
Selain berbagai komponen yang sudah disebutkan diatas, masih banyak lagi berbagai komponen atau peralatan listrik yang terdapat pada sebuah panel Listrik, seperti:
  • KWH-meter, Relay
  • Timer
  • EFR (Earth Fault Relay)
  • RPR (Reverse Power Relay)
  • OCR (Over Current Relay)
  • Synchronous Meter
  • Cosphi meter
  • GFCI (Ground Fault Circuit Interruption)
  • ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
  • RCD (Residual Current-operated Devices)
  • Capasitor Bank
  • Selector Switch
  • Hour Meter
  • Busbar
  • HZ-Meter
  • KW-meter

Semoga bermanfaat!

Tempat kita berbagi ilmu 
- Hallo sahabat Jual Panel Listrik Tangerang, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel berapa harga panel listrik tenaga surya, Artikel box panel kontrol listrik hager, Artikel box panel listrik free standing, Artikel Box Panel Listrik Murah Tangerang, Artikel Cari Box Panel Listrik Murah Tangerang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mengenal Panel listrik dan Komponen-komponen di dalamnya
link : Mengenal Panel listrik dan Komponen-komponen di dalamnya

Baca juga


Mengenal Panel listrik dan berbagai Komponen atau peralatan listrik yang terdapat didalamnya.

Panel listrik adalah suatu wadah yang berbentuk persegi sebagai tempat terpasangnya berbagai komponen atau peralatan listrik.

Panel listrik tersedia dalam berbagai ukuran, bahan, model dan spesifikasi lainnya. dilengkapi dengan pintu di bagian depan yang dapat dibuka-tutup serta dapat dikunci, Memiliki bentuk persegi dan tertutup dari segala sisi agar terlindungi dari masuknya benda-benda lain dari luar.

Panel listrik memiliki berbagai fungsi masing-masing sesuai dengan keperluannya, begitu juga dengan Komponen peralatan listrik yang ada didalamnya.

berbagai Komponen yang ada didalam Panel Listrik
PANEL-LISTRIK

Panel Listrik dan Komponen di dalamnya

Apa saja Komponen yang ada di dalam Panel Listrik?

Komponen peralatan listrik yang biasanya terdapat di dalam sebuah Panel listrik, antara lain:

Mengenal berbagai komponen yang ada didalam panel listrik
Komponen-Komponen Panel Listrik

ACB (Air Circuit Breaker)
ACB adalah singkatan dari Air Circuit Breaker, yang jika diartikan sama dengan Pemutus rangkaian listrik dengan memanfaatkan Udara untuk meredam busur api.

ACB berfungsi sebagai Penghubung / pemutus yang dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis.

ACB adalah sebuah komponen utama di dalam sebuah Panel listrik, dan biasanya ACB ada pada Panel distribusi utama atau Main distribution Panel (MDP), dan umumnya digunakan untuk pemutus Rangkaian listrik yang memiliki nilai arus yang cukup besar.
MDP (Main Distribution Panel)
Selain dapat dioperasikan secara Manual, yaitu dengan menekan Tombol Open/Close pada ACB.
ACB juga dapat berfungsi sebagai pengaman dengan memutuskan Rangkaian saat terjadi Over current (Arus lebih), Short Circuit.
UVT (Under Voltage Trip)
Selain itu pada ACB biasa dilengkapi dengan UVT (Under Voltage Trip) yang berfungsi jika tegangan yang masuk rendah/tidak ada tegangan, maka ACB akan terputus secara otomatis.

MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
MCCB adalah singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker (Pemutus rangkaian yang berbentuk persegi / kotak).
MCCB terkadang diartikan sebagai singkatan dari Molded Case Circuit Breaker, Meski berbeda namun Moulded dan Moldedmemiliki pengertian yang sama.
MCCB biasanya digunakan untuk sumber listrik bertegangan 0-1000V.

MCCB berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian listrik secara manual.

MCCB juga berfungsi sebagi pengaman saat terjadi arus lebih (Over current) maupun Hubungan singkat (Short Circuit).

Selain itu MCCB juga bisa dilengkapi dengan UVT (Under Voltage Trip) yang berfungsi jika tegangan yang masuk rendah/tidak ada tegangan, maka MCCB akan terputus secara otomatis.

Pada prinsipnya fungsi MCCB dan ACB adalah sama, hanya berbeda pada sistem kerjanya, dan ACB biasa memiliki kemampuan pemutus arus dengan nilai arus maksimal yang lebih tinggi.
MCC (Motor Control Centre)
MCCB dapat dijumpai pada panel MDP (Main Distribution Panel), Panel MCC (Motor Control Centre) dan pada Panel LCC (Ligthing Control Center).
LCC (Lighting Control Centre)


MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB Miniature Circuit Breaker (Pemutus rangkaian yang berbentuk kecil).
Cara menentukan ukuran MCB yang benar

MCB memiliki fungsi yang sama dengan MCCB yaitu untuk memutuskan/menghubungkan rangkaian listrik.

MCB juga berfungsi sebagai pengaman saat terjadi arus lebih maupun Short circuit (Hubungan singkat).

Namun, MCB tidak dapat dilengkapi dengan UVT (Under Voltage Trip), dan MCB hanya digunakan untuk Arus listrik kecil (<100Amp).

MCB dapat dijumpai pada panel MDP (Main Distribution Panel), Panel MCC (Motor Control Centre) dan pada Panel LCC (Ligthing Control Center).

MCB pada panel listrik umumnya digunakan hanya untuk pengaman rangkaian control, lampu-lampu, dan instrumen alat ukur.


Pilot Lamp
Pilot lamp pada panel listrik biasanya berfungsi sebagai lampu tanda fase R-S-T, lampu indikasi Run-Stop pada panel MCC (Motor Control Centre), dan untuk lampu tanda lainnya.

Pilot Lamp memiliki berbagai warna, seperti Merah, kuning, Hijau, Biru.

Pilot Lamp memiliki tegangan kerja yang beragam, ada yang 220Volt, 24Vdc, 12Vdc.


Push Button
Push button atau disebut juga dengan Tombol.

Komponen Push Button terdiri atas 2 jenis sesuai dengan kegunaannya. yaitu:
  • Push Button On (Run)
Berwarna hijau dengan sistem NO (Normally Open)
  • Push Button Off (Stop)
Berwarna Merah dengan sistem NC (Normally Close).


Amperemeter
Panel listrik juga biasanya dilengkapi dengan komponen alat ukur, salah satunya adalah Ampere meter.

Ampere meter pada panel berfungsi sebagai alat ukur arus listrik dan biasanya terhubung dengan sensor arus yang disebut dengan CT (Current Transformator).


CT (Current Transformator)
CT (Current Transformator) berfungsi untuk mengukur arus yang melewatinya, kemudian mengirimkan nilai arus tersebut ke Ampere meter.


Volt meter
Salah satu komponen alat ukur yang juga terdapat pada panel listrik adalah Voltmeter.

Sesuai dengan namanya, voltmeter berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik.

Berbeda dengan Amperemeter yang harus menggunakan CT agar dapat mengukur arus listrik, Voltmeter dapat mengukur tegangan langsung dari sumber listriknya.


Magnetic Contactor
Magnetic contactor adalah salah satu komponen utama pada panel listrik.

Magnetic Contactor berfungsi sebagai penghubung atau pemutus rangkaian dengan prinsip kerja induksi magnetik.

Magnetic contactor paling banyak dijumpai pada panel MCC (Motor Control Centre).

Pada panel MCC, terdapat berbagai rangkaian motor starting seperti rangkaian DOL, rangkaian Star-Delta, Rangakaian Auto Transformer, dan lainnya, dan semua rangkaian tersebut menggunakan Magnetic Contactor.
Berbagai sistem Motor Starter & rangkaian wiring diagram


Thermal Overload Relay (TOR).
Thermal Overload Relay berfungsi sebagai pengaman elektromotor pada panel MCC (Motor Control Centre).

Therma Overload Relay bekerja memutuskan rangkaian saat terjadi arus lebih pada Elektro motor, prinsip kerja Thermal Overload Relay menggunakan bahan Bimetal yang akan melengkung saat suhunya meningkat (Thermal).


Komponen Panel Lainnya
Selain berbagai komponen yang sudah disebutkan diatas, masih banyak lagi berbagai komponen atau peralatan listrik yang terdapat pada sebuah panel Listrik, seperti:
  • KWH-meter, Relay
  • Timer
  • EFR (Earth Fault Relay)
  • RPR (Reverse Power Relay)
  • OCR (Over Current Relay)
  • Synchronous Meter
  • Cosphi meter
  • GFCI (Ground Fault Circuit Interruption)
  • ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
  • RCD (Residual Current-operated Devices)
  • Capasitor Bank
  • Selector Switch
  • Hour Meter
  • Busbar
  • HZ-Meter
  • KW-meter

Semoga bermanfaat!

Tempat kita berbagi ilmu 

Tips : Bagaimana Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase

Bagaimana cara merakit sebuah Panel untuk Motor Listrik 3 fasa?


Untuk dapat mengoperasikan sebuah Elektro motor (Motor Listrik) 3 fasa tentunya dibutuhkan sebuah Panel yang berfungsi sebagai pusat kendali motor agar dapat dioperasikan dengan mudah, aman dan dilengkapi dengan Proteksi yang baik.

Panel Kontrol Motor Listrik 3 Fasa biasanya ditempatkan pada satu buah panel utama dan dapat digunakan untuk pengoperasian beberapa Motor Listrik, panel untuk beberapa Motor Listrik ini biasa disebut dengan MCC (Motor Control Centre).


Lalu, Bagaimana cara merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa?


"Panduan Lengkap" Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase

Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase
Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase

Bagi anda yang ingin belajar cara merakit Panel motor Listrik 3 Phase, agar lebih mudah dimengerti maka kita akan bagi menjadi beberapa Tahapan/langkah untuk bisa merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa.

1. Motor Listrik berapa KW?
Langkah pertama yang harus kita ketahui terlebih dahulu sebelum merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa adalah Berapa Daya Motor Listrik 3 Fasa yang akan dikendalikan oleh Panel tersebut.

Hal ini sangat penting, untuk dapat menentukan Komponen-komponen yang akan kita persiapkan untuk membuat Panel Motor Listrik tersebut.

Selain itu, Besar Daya (KW) sebuah Elektro Motor menentukan rangkaian apa yang akan kita buat untuk Sistem Starting Motor tersebut.

Sistem Starting Motor
Beberapa sistem starting Motor Listrik 3 phase disesuaikan dengan besar Daya Motor, antara lain:

1. Elektro Motor dengan daya lebih kecil dari 5,5kw menggunakan sistem Starting Rangkain "Direct On Line" (DOL) .

2. Elektro Motor dengan daya 5,5Kw sampai 22Kw menggunakan sistem Starting "Star Delta".

3. Elektro Motor dengan Daya 22Kw sampai 150Kw menggunakan Sistem Starting "Auto Transformer".

Sebagai Contoh: Jika kita ingin membuat Panel untuk Elektro Motor 5,5Kw, maka Panel yang akan kita buat menggunakan Rangkaian Direct On Line (DOL), dan Rangkaian ini adalah Rangkaian yang paling sederhana.


2. Mempersiapkan Komponen Panel
Setelah kita mengetahui bahwa Elektro Motor yang akan kita buatkan Panel adalah Elektro Motor 5,5KW, dan Rangkaian yang dibutuhkan adalah Rangkain DOL, maka selanjutnya kita harus menentukan Bahan-bahan (Komponen) yang dibutuhkan Untuk pembuatan Panel rangkaian DOL, antara lain:

Komponen Panel yang dibutuhkan:
  • Box Panel
  • Kabel Power dari Panel ke Motor
  • Kabel Power untuk Rangkaian di dalam Panel
  • Kabel untuk Rangkaian kontrol di dalam Panel (Wiring)
  • MCCB
  • MCB
  • Magnetic Contactor
  • Timer (Untuk Rangkaian DOL tidak menggunakan Timer)
  • Thermal OverLoad Relay (TOR)
  • Pilot Lamp
  • Push Button
  • Ampere Meter
  • CT
  • Skun kabel
  • Heat Shrink
  • Pembungkus Kabel (Wrapping Band)

3. Menentukan Jenis dan Ukuran Komponen Panel
Setelah kita mengetahui Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk pembuatan sebuah Panel Kontrol Motor listrik 3 phase, selanjutnya adalah menentukan jenis dan ukurannya.

Hal yang paling penting kita ketahui sebelum menentukan ukuran berbagai Komponen adalah menghitung In (Arus Nominal) dari sebuah Elektro Motor yang akan dibuatkan Panel.

Menghitung In (Arus Nominal) Elektro Motor 3 phase
  • In: Arus Nominal (Ampere)
  • P: Power atau Daya (Watt)
  • Cosphi: Faktor daya ( 0,80 atau sesuaikan dengan Spesifikasi yang tertera pada Elektro Motor tersebut).
Sebagai contoh: Jika Spesifikasi Elektro Motor yang digunakan adalah 5,5Kw (5500Watt), 380Volt, Cosphi 0,8 , maka Arus Nominalnya, adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √3)
  • In = 5500Watt : (380Volt x 0,8 x 1,73)
  • In = 5500Watt : 525,92
  • In = 10,45 Ampere.

Setelah kita mengetahui Elektro Motor 5,5Kw, memiliki Arus Nominal (In) sebesar 10,45 Ampere, maka selanjutnya kita akan menentukan Ukuran Komponen-komponen Panel yang akan kita persiapkan.

Box Panel
Jika kita akan merakit Panel Motor pada sebuah MCC yang sudah tersedia, maka kita tidak perlu lagi menyediakan Box Panel, namun jika kita akan merakit Panel baru dan hanya untuk satu panel Motor, maka kita dapat menyesuaikan Ukuran Box Panel ini dengan seberapa banyak Komponen yang akan kita rakit, untuk panel motor 5,5Kw sistem DOL, maka ukuran panelnya tidak terlalu besar, cukup dengan Box Panel ukuran Lebar 30cm x Tinggi 40cm x Tebal 20cm, dan jika kita akan memasang panel ini diluar Ruangan, maka pilihlah Panel tipe Outdoor dengan IP65.

Kabel Power dari Panel Ke Elektro Motor
Untuk mengalirkan Listrik dari Panel ke Motor Listrik, maka kita membutuhkan Kabel, Kabel jenis apa dan ukuran berapa yang kita butuhkan?

Jenis Kabel disesuaikan dengan pemasangan kabel tersebut, jika kabel ditanam di dalam tanah dapat menggunakan Kabel NYRGbY atau NYFGbY, atau jika dipasang diatas (di dalam Kabel Tray) dapat menggunakan Kabel NYY.

Selanjutnya, adalah menentukan Ukuran Kabel yang akan digunakan, cara menghitungnya adalah:
In x 125% (Safety Factor), kemudian hasilnya disesuaikan dengan Kemampuan Hantar Arus (KHA) yang dapat dilihat pada Tabel KHA.

Sebagai contoh: jika sebuah Elektro Motor 5,5Kw memiliki Arus Nominal 10,45Ampere, maka:
10,45Ampere x 125% = 13,06Ampere.

Kemudian kita lihat pada Tabel KHA, ukuran Kabel listrik untuk Arus sebesar 13,06A, jika nilai 13,06A tidak ada pada tabel, maka kita bisa menggunakan ukuran yang paling mendekati, yaitu 18A, dengan ukuran kabel 1,5mm².

Sebagai contoh: Kabel Power yang dibutuhkan untuk Elektro Motor 5,5Kw, adalah:
  • Kabel NYY 4 x 1,5mm² (Jaringan Udara)
  • Kabel NYRGbY 4 x 1,5mm² (Dalam Tanah).
Kabel Power di dalam Panel
Untuk merakit Panel, tentunya kita membutuhkan Kabel Power yang akan digunakan untuk penghubung dari MCCB ke Magnetic Contactor, ke Overload Relay, dan sebagainya.
Kabel yang biasa digunakan untuk Power di dalam Panel adalah Jenis Kabel NYAF.

Ukuran Kabel disesuaikan dengan In (Arus Nominal) motor yang digunakan, jika Elektro Motor yang digunakan adalah 5,5KW dengan In 10,45, maka cara menentukannya sama dengan menentukan Ukuran Kabel Power ke Motor Listrik.

Jadi, Kabel yang digunakan adalah Kabel NYAF 1,5mm, dan Panjang Kabel disesuaikan dengan Kebutuhan Rangkaian panel tersebut.

Namun, untuk menentukan Kabel Power untuk Magnetic Contactor pada Rangkaian Star Delta, dapat menggunakan ukuran 1/2 dari Kabel Power dari MCCB.

Kabel untuk rangkaian Kontrol (Wiring)
Kabel untuk rangkaian kontrol(Wiring), menggunakan Kabel NYAF dengan ukuran yang lebih kecil, dapat menggunakan Kabel NYAF 0,75mm, karena Arus yang dialiri pada Kabel kontrol ini hanya untuk menyalakan Magnetic Contactor, Pilot Lamp, Relay, Timer, bukan untuk Power Motor.

Panjang Kabel disesuaikan dengan Kebutuhan, Panjang kabel untuk rangkaian DOL lebih sedikit, dibanding Kabel kontrol untuk rangkaian Star Delta maupun Auto Trafo.

MCCB
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) adalah suatu Komponen Panel yang berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian dari Sumber (Power) menuju Komponen-komponen panel berikutnya, dan juga berfungsi sebagai pengaman saat terjadi Arus lebih dan Hubung singkat (Short Circuit).

Untuk menentukan Ukuran MCCB pada sebuah Panel Motor Listrik 3 phase, caranya adalah:

Sebagai contoh: Jika Elektro Motor yang digunakan adalah 5,5Kw, maka Arus Nominalnya adalah: 10,45Ampere, dan untuk menentukan ukuran MCCB untuk Panel adalah:

  • Ukuran MCCB = In x 125%
  • Ukuran MCCB = 10,45A x 125%
  • Ukuran MCCB = 13,06A
Karena ukuran MCCB 13,06A tidak ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan MCCB dengan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, yaitu MCCB 15A

MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat pengaman arus lebih, dan pada panel digunakan untuk pengaman rangkaian kontrol panel (Bukan untuk power Motor), jadi ukuran MCB yang dibutuhkan tidak perlu terlalu besar, untuk kebutuhan kontrol Panel biasanya dapat menggunakan MCB 4Ampere.

Magnetic Contactor
Magnetic Contactor adalah salah satu komponen Panel listrik yang berfungsi mirip seperti saklar, yaitu untuk menghubungkan atau memutuskan Aliran Listrik, dengan prinsip kerja Magnetik.

Magnetic Contactor yang digunakan untuk merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 phase memiliki berbagai jenis dan ukuran.

Untuk jalur listrik utama (power), biasa juga disebut "Line", dapat menggunakan Magnetic Contactor yang memiliki 3 Terminal "Line" jenis NO (Normally Opened), dan tambahan terminal (Aksesories) untuk kontrol 2 terminal NO dan 2 Terminal NC (Normally Clossed).

Selain itu pastikan juga berapa Tegangan untuk Coil yang ada pada Magnetic Contactor, karena Coil pada Magnetic Contactor ada beberapa jenis Tegangan, ada Coil 220V, 380V, 24Vdc, 42Vac, dan sebagainya, sesuaikan Tegangan Coil Magnetic Contactor dengan Tegangan Kontrol yang anda gunakan pada Panel tersebut, dan Biasanya panel menggunakan Tegangan 220V untuk rangkaian Kontrol.

Menentukan ukuran Magnetic Contactor untuk Rangkaian DOL:
Selanjutnya menentukan ukuran Magnetic Contactor yang sesuai dengan Daya Electro motor yang digunakan, untuk rangkaian DOL hanya membutuhkan 1 buah Magnetic Contactor, dan rumus menentukan Ukuran Magnetic Contactornya sama dengan cara menentukan ukuran MCCB, yaitu:

Sebagai contoh: Jika Panel yang akan kita buat untuk Motor 5,5Kw (Rangkaian DOL), maka ukuran Magnetic Contactornya, adalah:
  • Magnetic Contactor = In x 125%
  • Magnetic Contactor = 10,45A x 125%
  • Magnetic Contactor = 13,06A
Karena ukuran Magnetic Contactor 13,06A tidak ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan MAgnetic Contactor dengan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, misalnya dapat menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau ekuivalennya).

Ingat: Semakin besar ukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor akan semakin bagus, namun tentunya kurang Ekonomis.

Menentukan ukuran Magnetic contactor untuk Rangkaian Star Delta:
Berbeda dengan Rangkaian DOL yang hanya menggunakan 1 Buah Magnetic contactor, pada Rangkaian Star Delta kita menggunakan 3 buah Magnetic contactor yang fungsinya, adalah:
  • 2 buah Magnetic Contactor untuk Line (Power langsung ke Motor)
  • 1 buah Magnetic Contactor untuk Star (Hanya untuk menghubungkan Kabel ke terminal Motor secara Bintang/Star, dan tidak untuk dialiri Tegangan Listrik dari Sumber).
Menentukan ukuran Magnetic Contactor untuk Line (Rangkaian Star Delta):

Sebagai Contoh: Kita akan merakit Panel untuk Motor Listrik 22Kw (22000Watt), maka rangkaian sistem starting yang akan dibuat adalah Rangkaian Star Delta, magnetic contactor yang dibutuhkan adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √3)
  • In = 22000 : (380V x 0,80 x 1,73)
  • In = 22000 : 525,92
  • In = 41,83Ampere

Ukuran Magnetic Contactor untuk Line = In : √3
  • Ukuran Magnetic Contactor untuk Line = 41,83A : 1,73
  • Ukuran Magnetic Contactor untuk Line = 24,17 Ampere
Karena ukuran Magnetic Contactor 24,17 Ampere tidak ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan Magnetic Contactor dengan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, misalnya menggunakan Magnetic Contactor Mitsubishi SN-25 (Atau Ekuivalennya).

Ukuran Magnetic Contactor untuk Star = In : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor untuk Line = 41,83A : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor untuk Line = 13,94 Ampere
Karena ukuran Magnetic Contactor 13,94 Ampere tidak ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan Magnetic Contactor dengan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, misalnya menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau Ekuivalennya).

Ingat: Semakin besar ukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor, akan semakin bagus, namun tentunya kurang Ekonomis.

TIMER
Untuk merakit panel motor dengan sistem starting menggunakan Rangkaian Direct On Line (DOL), tidak memerlukan Timer.

Timer digunakan untuk sistem starting Motor dengan Rangkaian Star Delta dan Sistem Auto Transformer.

Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Star Delta, membutuhkan satu buah Timer, dengan pengaturan waktu antara 4-5 detik atau tergantung aplikasi pemasangan Motor dilapangan.

Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Auto Trafo, membutuhkan beberapa Timer, sesuai dengan kebutuhan, dan berapa Step perpindahan Auto Trafo.
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 3 Step, menggunakan 2 buah Timer
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 4 Step, menggunakan 3 buah Timer
dan pengaturan masing-masing Timer, disesuaikan dengan kebutuhan Aplikasi di lapangan


Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal Overload Relay adalah salah satu Komponen dalam pembuatan Panel Motor listrik 3 phase, dan berfungsi sebagai Proteksi (Pengaman) saat terjadi Arus Lebih, untuk melindungi Motor dari kerusakan karena mengalami beban Lebih.

Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian DOL

Untuk menentukan Ukuran Thermal Overload Relay yang akan kita gunakan untuk merakit sebuah Panel Motor Listrik, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu berapa sebaiknya Settingan Overload untuk pengaman Arus Lebih pada Motor listrik (Rangkaian DOL)

Kenapa settingan nya lebih kecil dari Arus Nominal?
Arus Nominal Motor merupakan batasan besar Arus tertinggi saat Elektro Motor dioperasikan, dan tidak disarankan untuk penggunaan secara terus menerus.

Jika Sebuah Elektro Motor dioperasikan terus menerus pada beban yang maksimal, dengan nilai arus sama dengan atau mendekati In (Arus Nominal) Motor tersebut, akan mengakibatkan suhu Motor menjadi meningkat dan dapat mengakibatkan kerusakan isolasi Gulungan, dan akhirnya Motor rusak (Gulungan Short).

Oleh Karena itu, sebaiknya settingan Overload lebih kecil (80%) dari besar In (Arus Nominal) Motor Listrik, untuk menjaga agar Motor tidak dioperasikan melebihi Arus Nominal, dan menjaga Suhu motor tetap.

Setelah kita mengetahui settingan Thermal Overload untuk pengaman Elektro motor, maka selanjutnya kita bisa menentukan ukuran Thermal Overload yang akan kita gunakan.

Sebagai Contoh, Untuk Panel Motor 5,5KW, arus nominalnya 10,45A, dan settingan Overload yang disarankan, adalah:
  • 10,45A x 80% = 8,36 Ampere.
Selanjutnya kita dapat menentukan Ukuran Overload yang memiliki Nilai tengah 8,36 Ampere., misalnya anda bisa memilih Thermal Overload Relay 7-9A.

Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian Star Delta

Sebelum Menentukan ukuran Thermal Overload untuk Motor Listrik Rangkaian Star Delta, kita terlebih dahulu menentukan settingan Overload relay untuk Rangkaian Star Delta, yaitu:

Sebagai contoh: Settingan Thermal Overload Relay untuk Proteksi Motor Listrik 22Kw, dengan rangkaian Star Delta, adalah:

In motor 22Kw = 41,83A

Settingan Overload = 1/2 x 41,83A x 80% = 16,73A

Selanjutnya kita dapat menentukan Ukuran Overload yang memiliki Nilai tengah 16,73 Ampere., misalnya anda bisa memilih Thermal Overload Relay 12-18A.

Selain itu, untuk menentukan ukuran Thermal Overload Relay untuk Proteksi Motor Rangkaian Star Delta, dapat juga menggunakan rumus seperti menentukan ukuran Thermal Overload Relay rangkaian DOL, dengan syarat posisi pemasangan Thermal Overload diletakkan pada Kabel Power (Line) setelah MCCB (Sebelum Magnetic contactor Line).

Sampai disini dulu pembahasan mengenai "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-1, karena pembahasannya cukup panjang dan luas, oleh karena itu kita akan bagi menjadi beberapa Artikel (Bagian), dan lanjutannya akan kita uraikan pada Artikel selanjutnya "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-2".

Semoga bermanfaat!
- Hallo sahabat Jual Panel Listrik Tangerang, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel berapa harga panel listrik tenaga surya, Artikel blog, Artikel Cari Box Panel Listrik Murah Tangerang, Artikel Distributor jual beli Panel Listrik 3 Phase, Artikel Pabrik Panel Listrik Indoor Outdoor Tangerang, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tips : Bagaimana Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase
link : Tips : Bagaimana Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase

Baca juga


Bagaimana cara merakit sebuah Panel untuk Motor Listrik 3 fasa?


Untuk dapat mengoperasikan sebuah Elektro motor (Motor Listrik) 3 fasa tentunya dibutuhkan sebuah Panel yang berfungsi sebagai pusat kendali motor agar dapat dioperasikan dengan mudah, aman dan dilengkapi dengan Proteksi yang baik.

Panel Kontrol Motor Listrik 3 Fasa biasanya ditempatkan pada satu buah panel utama dan dapat digunakan untuk pengoperasian beberapa Motor Listrik, panel untuk beberapa Motor Listrik ini biasa disebut dengan MCC (Motor Control Centre).


Lalu, Bagaimana cara merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa?


"Panduan Lengkap" Cara Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase

Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase
Merakit Panel Motor Listrik 3 Phase

Bagi anda yang ingin belajar cara merakit Panel motor Listrik 3 Phase, agar lebih mudah dimengerti maka kita akan bagi menjadi beberapa Tahapan/langkah untuk bisa merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa.

1. Motor Listrik berapa KW?
Langkah pertama yang harus kita ketahui terlebih dahulu sebelum merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 fasa adalah Berapa Daya Motor Listrik 3 Fasa yang akan dikendalikan oleh Panel tersebut.

Hal ini sangat penting, untuk dapat menentukan Komponen-komponen yang akan kita persiapkan untuk membuat Panel Motor Listrik tersebut.

Selain itu, Besar Daya (KW) sebuah Elektro Motor menentukan rangkaian apa yang akan kita buat untuk Sistem Starting Motor tersebut.

Sistem Starting Motor
Beberapa sistem starting Motor Listrik 3 phase disesuaikan dengan besar Daya Motor, antara lain:

1. Elektro Motor dengan daya lebih kecil dari 5,5kw menggunakan sistem Starting Rangkain "Direct On Line" (DOL) .

2. Elektro Motor dengan daya 5,5Kw sampai 22Kw menggunakan sistem Starting "Star Delta".

3. Elektro Motor dengan Daya 22Kw sampai 150Kw menggunakan Sistem Starting "Auto Transformer".

Sebagai Contoh: Jika kita ingin membuat Panel untuk Elektro Motor 5,5Kw, maka Panel yang akan kita buat menggunakan Rangkaian Direct On Line (DOL), dan Rangkaian ini adalah Rangkaian yang paling sederhana.


2. Mempersiapkan Komponen Panel
Setelah kita mengetahui bahwa Elektro Motor yang akan kita buatkan Panel adalah Elektro Motor 5,5KW, dan Rangkaian yang dibutuhkan adalah Rangkain DOL, maka selanjutnya kita harus menentukan Bahan-bahan (Komponen) yang dibutuhkan Untuk pembuatan Panel rangkaian DOL, antara lain:

Komponen Panel yang dibutuhkan:
  • Box Panel
  • Kabel Power dari Panel ke Motor
  • Kabel Power untuk Rangkaian di dalam Panel
  • Kabel untuk Rangkaian kontrol di dalam Panel (Wiring)
  • MCCB
  • MCB
  • Magnetic Contactor
  • Timer (Untuk Rangkaian DOL tidak menggunakan Timer)
  • Thermal OverLoad Relay (TOR)
  • Pilot Lamp
  • Push Button
  • Ampere Meter
  • CT
  • Skun kabel
  • Heat Shrink
  • Pembungkus Kabel (Wrapping Band)

3. Menentukan Jenis dan Ukuran Komponen Panel
Setelah kita mengetahui Komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk pembuatan sebuah Panel Kontrol Motor listrik 3 phase, selanjutnya adalah menentukan jenis dan ukurannya.

Hal yang paling penting kita ketahui sebelum menentukan ukuran berbagai Komponen adalah menghitung In (Arus Nominal) dari sebuah Elektro Motor yang akan dibuatkan Panel.

Menghitung In (Arus Nominal) Elektro Motor 3 phase
  • In: Arus Nominal (Ampere)
  • P: Power atau Daya (Watt)
  • Cosphi: Faktor daya ( 0,80 atau sesuaikan dengan Spesifikasi yang tertera pada Elektro Motor tersebut).
Sebagai contoh: Jika Spesifikasi Elektro Motor yang digunakan adalah 5,5Kw (5500Watt), 380Volt, Cosphi 0,8 , maka Arus Nominalnya, adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √3)
  • In = 5500Watt : (380Volt x 0,8 x 1,73)
  • In = 5500Watt : 525,92
  • In = 10,45 Ampere.

Setelah kita mengetahui Elektro Motor 5,5Kw, memiliki Arus Nominal (In) sebesar 10,45 Ampere, maka selanjutnya kita akan menentukan Ukuran Komponen-komponen Panel yang akan kita persiapkan.

Box Panel
Jika kita akan merakit Panel Motor pada sebuah MCC yang sudah tersedia, maka kita tidak perlu lagi menyediakan Box Panel, namun jika kita akan merakit Panel baru dan hanya untuk satu panel Motor, maka kita dapat menyesuaikan Ukuran Box Panel ini dengan seberapa banyak Komponen yang akan kita rakit, untuk panel motor 5,5Kw sistem DOL, maka ukuran panelnya tidak terlalu besar, cukup dengan Box Panel ukuran Lebar 30cm x Tinggi 40cm x Tebal 20cm, dan jika kita akan memasang panel ini diluar Ruangan, maka pilihlah Panel tipe Outdoor dengan IP65.

Kabel Power dari Panel Ke Elektro Motor
Untuk mengalirkan Listrik dari Panel ke Motor Listrik, maka kita membutuhkan Kabel, Kabel jenis apa dan ukuran berapa yang kita butuhkan?

Jenis Kabel disesuaikan dengan pemasangan kabel tersebut, jika kabel ditanam di dalam tanah dapat menggunakan Kabel NYRGbY atau NYFGbY, atau jika dipasang diatas (di dalam Kabel Tray) dapat menggunakan Kabel NYY.

Selanjutnya, adalah menentukan Ukuran Kabel yang akan digunakan, cara menghitungnya adalah:
In x 125% (Safety Factor), kemudian hasilnya disesuaikan dengan Kemampuan Hantar Arus (KHA) yang dapat dilihat pada Tabel KHA.

Sebagai contoh: jika sebuah Elektro Motor 5,5Kw memiliki Arus Nominal 10,45Ampere, maka:
10,45Ampere x 125% = 13,06Ampere.

Kemudian kita lihat pada Tabel KHA, ukuran Kabel listrik untuk Arus sebesar 13,06A, jika nilai 13,06A tidak ada pada tabel, maka kita bisa menggunakan ukuran yang paling mendekati, yaitu 18A, dengan ukuran kabel 1,5mm².

Sebagai contoh: Kabel Power yang dibutuhkan untuk Elektro Motor 5,5Kw, adalah:
  • Kabel NYY 4 x 1,5mm² (Jaringan Udara)
  • Kabel NYRGbY 4 x 1,5mm² (Dalam Tanah).
Kabel Power di dalam Panel
Untuk merakit Panel, tentunya kita membutuhkan Kabel Power yang akan digunakan untuk penghubung dari MCCB ke Magnetic Contactor, ke Overload Relay, dan sebagainya.
Kabel yang biasa digunakan untuk Power di dalam Panel adalah Jenis Kabel NYAF.

Ukuran Kabel disesuaikan dengan In (Arus Nominal) motor yang digunakan, jika Elektro Motor yang digunakan adalah 5,5KW dengan In 10,45, maka cara menentukannya sama dengan menentukan Ukuran Kabel Power ke Motor Listrik.

Jadi, Kabel yang digunakan adalah Kabel NYAF 1,5mm, dan Panjang Kabel disesuaikan dengan Kebutuhan Rangkaian panel tersebut.

Namun, untuk menentukan Kabel Power untuk Magnetic Contactor pada Rangkaian Star Delta, dapat menggunakan ukuran 1/2 dari Kabel Power dari MCCB.

Kabel untuk rangkaian Kontrol (Wiring)
Kabel untuk rangkaian kontrol(Wiring), menggunakan Kabel NYAF dengan ukuran yang lebih kecil, dapat menggunakan Kabel NYAF 0,75mm, karena Arus yang dialiri pada Kabel kontrol ini hanya untuk menyalakan Magnetic Contactor, Pilot Lamp, Relay, Timer, bukan untuk Power Motor.

Panjang Kabel disesuaikan dengan Kebutuhan, Panjang kabel untuk rangkaian DOL lebih sedikit, dibanding Kabel kontrol untuk rangkaian Star Delta maupun Auto Trafo.

MCCB
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker) adalah suatu Komponen Panel yang berfungsi sebagai pemutus/penghubung rangkaian dari Sumber (Power) menuju Komponen-komponen panel berikutnya, dan juga berfungsi sebagai pengaman saat terjadi Arus lebih dan Hubung singkat (Short Circuit).

Untuk menentukan Ukuran MCCB pada sebuah Panel Motor Listrik 3 phase, caranya adalah:

Sebagai contoh: Jika Elektro Motor yang digunakan adalah 5,5Kw, maka Arus Nominalnya adalah: 10,45Ampere, dan untuk menentukan ukuran MCCB untuk Panel adalah:

  • Ukuran MCCB = In x 125%
  • Ukuran MCCB = 10,45A x 125%
  • Ukuran MCCB = 13,06A
Karena ukuran MCCB 13,06A tidak ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan MCCB dengan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, yaitu MCCB 15A

MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat pengaman arus lebih, dan pada panel digunakan untuk pengaman rangkaian kontrol panel (Bukan untuk power Motor), jadi ukuran MCB yang dibutuhkan tidak perlu terlalu besar, untuk kebutuhan kontrol Panel biasanya dapat menggunakan MCB 4Ampere.

Magnetic Contactor
Magnetic Contactor adalah salah satu komponen Panel listrik yang berfungsi mirip seperti saklar, yaitu untuk menghubungkan atau memutuskan Aliran Listrik, dengan prinsip kerja Magnetik.

Magnetic Contactor yang digunakan untuk merakit sebuah Panel Motor Listrik 3 phase memiliki berbagai jenis dan ukuran.

Untuk jalur listrik utama (power), biasa juga disebut "Line", dapat menggunakan Magnetic Contactor yang memiliki 3 Terminal "Line" jenis NO (Normally Opened), dan tambahan terminal (Aksesories) untuk kontrol 2 terminal NO dan 2 Terminal NC (Normally Clossed).

Selain itu pastikan juga berapa Tegangan untuk Coil yang ada pada Magnetic Contactor, karena Coil pada Magnetic Contactor ada beberapa jenis Tegangan, ada Coil 220V, 380V, 24Vdc, 42Vac, dan sebagainya, sesuaikan Tegangan Coil Magnetic Contactor dengan Tegangan Kontrol yang anda gunakan pada Panel tersebut, dan Biasanya panel menggunakan Tegangan 220V untuk rangkaian Kontrol.

Menentukan ukuran Magnetic Contactor untuk Rangkaian DOL:
Selanjutnya menentukan ukuran Magnetic Contactor yang sesuai dengan Daya Electro motor yang digunakan, untuk rangkaian DOL hanya membutuhkan 1 buah Magnetic Contactor, dan rumus menentukan Ukuran Magnetic Contactornya sama dengan cara menentukan ukuran MCCB, yaitu:

Sebagai contoh: Jika Panel yang akan kita buat untuk Motor 5,5Kw (Rangkaian DOL), maka ukuran Magnetic Contactornya, adalah:
  • Magnetic Contactor = In x 125%
  • Magnetic Contactor = 10,45A x 125%
  • Magnetic Contactor = 13,06A
Karena ukuran Magnetic Contactor 13,06A tidak ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan MAgnetic Contactor dengan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, misalnya dapat menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau ekuivalennya).

Ingat: Semakin besar ukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor akan semakin bagus, namun tentunya kurang Ekonomis.

Menentukan ukuran Magnetic contactor untuk Rangkaian Star Delta:
Berbeda dengan Rangkaian DOL yang hanya menggunakan 1 Buah Magnetic contactor, pada Rangkaian Star Delta kita menggunakan 3 buah Magnetic contactor yang fungsinya, adalah:
  • 2 buah Magnetic Contactor untuk Line (Power langsung ke Motor)
  • 1 buah Magnetic Contactor untuk Star (Hanya untuk menghubungkan Kabel ke terminal Motor secara Bintang/Star, dan tidak untuk dialiri Tegangan Listrik dari Sumber).
Menentukan ukuran Magnetic Contactor untuk Line (Rangkaian Star Delta):

Sebagai Contoh: Kita akan merakit Panel untuk Motor Listrik 22Kw (22000Watt), maka rangkaian sistem starting yang akan dibuat adalah Rangkaian Star Delta, magnetic contactor yang dibutuhkan adalah:
  • In = P : (V x Cosphi x √3)
  • In = 22000 : (380V x 0,80 x 1,73)
  • In = 22000 : 525,92
  • In = 41,83Ampere

Ukuran Magnetic Contactor untuk Line = In : √3
  • Ukuran Magnetic Contactor untuk Line = 41,83A : 1,73
  • Ukuran Magnetic Contactor untuk Line = 24,17 Ampere
Karena ukuran Magnetic Contactor 24,17 Ampere tidak ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan Magnetic Contactor dengan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, misalnya menggunakan Magnetic Contactor Mitsubishi SN-25 (Atau Ekuivalennya).

Ukuran Magnetic Contactor untuk Star = In : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor untuk Line = 41,83A : 3
  • Ukuran Magnetic Contactor untuk Line = 13,94 Ampere
Karena ukuran Magnetic Contactor 13,94 Ampere tidak ada dipasaran, maka kita dapat menggunakan Magnetic Contactor dengan ukuran yang mendekati atau lebih besar sedikit, misalnya menggunakan Magnetic Contactor LC1-D18 (Atau Ekuivalennya).

Ingat: Semakin besar ukuran Magnetic contactor dibanding In (Arus Nominal) motor, akan semakin bagus, namun tentunya kurang Ekonomis.

TIMER
Untuk merakit panel motor dengan sistem starting menggunakan Rangkaian Direct On Line (DOL), tidak memerlukan Timer.

Timer digunakan untuk sistem starting Motor dengan Rangkaian Star Delta dan Sistem Auto Transformer.

Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Star Delta, membutuhkan satu buah Timer, dengan pengaturan waktu antara 4-5 detik atau tergantung aplikasi pemasangan Motor dilapangan.

Untuk Rangkaian Panel Motor dengan sistem Auto Trafo, membutuhkan beberapa Timer, sesuai dengan kebutuhan, dan berapa Step perpindahan Auto Trafo.
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 3 Step, menggunakan 2 buah Timer
  • Untuk rangkaian Auto Trafo 4 Step, menggunakan 3 buah Timer
dan pengaturan masing-masing Timer, disesuaikan dengan kebutuhan Aplikasi di lapangan


Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal Overload Relay adalah salah satu Komponen dalam pembuatan Panel Motor listrik 3 phase, dan berfungsi sebagai Proteksi (Pengaman) saat terjadi Arus Lebih, untuk melindungi Motor dari kerusakan karena mengalami beban Lebih.

Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian DOL

Untuk menentukan Ukuran Thermal Overload Relay yang akan kita gunakan untuk merakit sebuah Panel Motor Listrik, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu berapa sebaiknya Settingan Overload untuk pengaman Arus Lebih pada Motor listrik (Rangkaian DOL)

Kenapa settingan nya lebih kecil dari Arus Nominal?
Arus Nominal Motor merupakan batasan besar Arus tertinggi saat Elektro Motor dioperasikan, dan tidak disarankan untuk penggunaan secara terus menerus.

Jika Sebuah Elektro Motor dioperasikan terus menerus pada beban yang maksimal, dengan nilai arus sama dengan atau mendekati In (Arus Nominal) Motor tersebut, akan mengakibatkan suhu Motor menjadi meningkat dan dapat mengakibatkan kerusakan isolasi Gulungan, dan akhirnya Motor rusak (Gulungan Short).

Oleh Karena itu, sebaiknya settingan Overload lebih kecil (80%) dari besar In (Arus Nominal) Motor Listrik, untuk menjaga agar Motor tidak dioperasikan melebihi Arus Nominal, dan menjaga Suhu motor tetap.

Setelah kita mengetahui settingan Thermal Overload untuk pengaman Elektro motor, maka selanjutnya kita bisa menentukan ukuran Thermal Overload yang akan kita gunakan.

Sebagai Contoh, Untuk Panel Motor 5,5KW, arus nominalnya 10,45A, dan settingan Overload yang disarankan, adalah:
  • 10,45A x 80% = 8,36 Ampere.
Selanjutnya kita dapat menentukan Ukuran Overload yang memiliki Nilai tengah 8,36 Ampere., misalnya anda bisa memilih Thermal Overload Relay 7-9A.

Menentukan Ukuran Thermal Overload Relay Panel Motor Listrik Rangkaian Star Delta

Sebelum Menentukan ukuran Thermal Overload untuk Motor Listrik Rangkaian Star Delta, kita terlebih dahulu menentukan settingan Overload relay untuk Rangkaian Star Delta, yaitu:

Sebagai contoh: Settingan Thermal Overload Relay untuk Proteksi Motor Listrik 22Kw, dengan rangkaian Star Delta, adalah:

In motor 22Kw = 41,83A

Settingan Overload = 1/2 x 41,83A x 80% = 16,73A

Selanjutnya kita dapat menentukan Ukuran Overload yang memiliki Nilai tengah 16,73 Ampere., misalnya anda bisa memilih Thermal Overload Relay 12-18A.

Selain itu, untuk menentukan ukuran Thermal Overload Relay untuk Proteksi Motor Rangkaian Star Delta, dapat juga menggunakan rumus seperti menentukan ukuran Thermal Overload Relay rangkaian DOL, dengan syarat posisi pemasangan Thermal Overload diletakkan pada Kabel Power (Line) setelah MCCB (Sebelum Magnetic contactor Line).

Sampai disini dulu pembahasan mengenai "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-1, karena pembahasannya cukup panjang dan luas, oleh karena itu kita akan bagi menjadi beberapa Artikel (Bagian), dan lanjutannya akan kita uraikan pada Artikel selanjutnya "Belajar Merakit Panel Motor Listrik 3 phase" Part-2".

Semoga bermanfaat!